Pemilukada Kebumen telah mengantarkan pasangan H.Buyar Winarso,S.E – Djuwarni, A.Ma.Pd sebagai pemenang. Secara umum pemilukada telah berjalan demokratis dan menjadi pendidikan politik dan demokrasi bagi masyarakat Kebumen. Kedewasaan berpolitik masyarakat juga perlu menjadi catatan tersendiri. Meski pemilukada harus berlangsung samapai dua putaran nyatanya tetap dalam suasana kondusif. Tanpa kedewasaan masyarakat dalam berpolitik dan berdemokrasi barangkali hal itu sulit dicapai. Dalam menyikapi persoalan yang terjadi termasuk dugaan kecurangan dan sengketa pemilukada masyarakat juga lebih memilih menggunakan hak konstitusionalnya dengan menyerahkan pada lembaga dan proses hukum yang berlaku.
Seluruh sumber daya, pikiran, dan anggaran telah terkuras untuk penyelenggaraan hajatan demokrasi. Karena itu, setiap pasangan calon harus diingatkan pada janji setia untuk siap menang dan siap kalah. kesiapan untuk menang dan kalah dalam setiap pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak hanya berkaitan dengan pasangan calon yang berlaga. Sikap siap menang dan siap kalah seharusnya juga ditunjukkan partai pengusung, partai pendukung, dan tim sukses. Itulah substansi dari sistem demokrasi yang menekankan pada prinsip kedaulatan rakyat.
Jika sikap siap menang dan siap kalah tidak secara konsisten dijalankan, konflik politik akan terus memanas. Bahkan, hal tersebut bisa menyulut dendam politik. Masyarakat tentu tidak mengharapkan hal itu terjadi. Karena itu, pasangan yang kalah secepatnya harus mengucapkan selamat kepada pasangan yang menang. Berbagai polemik dan pro kontra termasuk perdebatan terkait wacana pembentukan pansus pemilukada juga harus diahiri mengingat semua persoalan sengketa pilkada telah diputus olek Mahkamah Konstitusi dan bersifat final.
Meski hanya diusung koalisi partai kecil, kemenangan Buyar - Djuwarni harus dilihat sebagai kemenangan rakyat Kebumen. Seluruh warga Kebumen telah menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. Kekhawatiran sebagian orang yang menduga bahwa Kebumen rawan kerusuhan sosial akibat sentimen ideologi dan kepentingan politik ternyata tidak terjadi. Yang perlu dilakukan bupati terpilih adalah merangkul seluruh komponen masyarakat. Termasuk pasangan calon yang menjadi kompetitor. Rekonsiliasi perlu dilakukan dengan memanfaatkan seluruh potensi masyarakat. Hanya dengan cara tersebut, pasangan Buyar – Djuwarni yang mengusung slogan insyaalloh aku sing ngerti karepmu dapat merealisasikan program yang dijanjikan.
Selain itu seluruh elemen baik DPRD, akademisi, pakar, aktivis, dan kelompok-kelompok masyarakat juga perlu digandeng mengingat masih banyaknya persoalan baik dari insfrastuktur maupun sosial yang perlu mendapat perhatian serius. Posisi kelompok-kelompok di masyarakat akan menjadi saksi sekaligus kekuatan check and balances. Selamat kepada masyarakat Kebumen karena telah menuntaskan proses pemilukada secara demokratis
Pada sosok Buyar yang akan menjadi nakhoda Kebumen lima tahun mendatang memang dikenal dengan brand Insya Alloh aku sing ngerti karepmu, rakyat menaruh harapan besar bagi perubahan Kebumen yang lebih baik. Publik tentu akan menjadi saksi gebrakan dan terobosan dari realisasi visi misi serta program yang dijanjikan pada saat kampanye.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar